Senja Tak Menunggu
Senja Tak Menunggu

Senja Tak Menunggu: Janji yang Tertinggal di Ujung Waktu

Diposting pada

Pernah nggak sih kamu nunggu seseorang yang bilang “nanti aku datang pas senja,” tapi senja tak menunggu, udah pergi duluan? Waktu nggak pernah berhenti, dan janji kadang cuma jadi bayangan. Di puisi ‘Senja Tak Menunggu’, kita nggak cuma ngobrol soal senja yang indah, tapi juga tentang janji yang tertinggal, harapan yang menggantung, dan waktu yang terus melaju tanpa peduli. Yuk, duduk sebentar, nikmati warna langit, dan biarkan kata-kata ini bicara.

Senja Tak Menunggu

Senja datang di ujung langit,
membawa jingga yang tak lagi hangat.
Janji tergeletak di antara detik,
terlupa di lorong waktu yang penat.

Angin berbisik di sela dedaunan,
seperti suara yang pernah kau ucapkan.
Namun janji itu tak berkesudahan,
hilang ditelan bayang kenangan.

Langit memerah, tak lagi cerah,
seperti hati yang menunggu lelah.
Jam berdetak tanpa arah,
sementara janji tetap pasrah.

Batu di tepi jalan diam membisu,
menyimpan cerita yang tak pernah bersatu.
Ia tahu janji itu semu,
seperti bayangmu yang tak lagi meragu.

Mentari tenggelam perlahan,
membawa harapan yang kau tinggalkan.
Janji tak sempat kau selesaikan,
terkubur di waktu yang berjalan.

Ranting tua menatap langit,
menyaksikan janji yang tak sempat ditulis.
Ia tahu waktu tak bisa digigit,
dan janji tak bisa ditarik kembali ke garis.

Pasir di pantai berganti rupa,
seperti janji yang berubah makna.
Ia tak pernah benar-benar lupa,
hanya tertutup oleh luka.

Senja tak menunggu langkahmu,
ia berjalan meski kau tak temu.
Janji tertinggal di belakang waktu,
bersama bayang yang tak lagi satu.

Kabut turun menyelimuti bumi,
seperti rahasia yang kau sembunyikan.
Janji itu tak pernah mati,
hanya tak kau beri kesempatan.

Burung terbang ke arah barat,
membawa pesan yang tak sempat kau kirim.
Janji itu tetap hangat,
meski kau biarkan ia tenggelam dalam sunyi.

Jam tua berdetak pelan,
menyimpan detik yang kau tinggalkan.
Janji itu bukan kenangan,
ia adalah waktu yang kau abaikan.

Senja memeluk cakrawala,
tanpa menoleh pada siapa yang terlambat.
Janji itu bukan salah siapa,
hanya tak sempat kau kuatkan niat.

Bayangmu tertinggal di jalan basah,
bersama janji yang tak pernah kau bawa.
Waktu terus melangkah tanpa resah,
sementara aku masih menunggu di sana.

Langit malam menutup cerita,
janji itu tak sempat jadi nyata.
Senja tak pernah meminta,
ia hanya datang dan pergi tanpa kata.

Kini aku tahu, senja tak menunggu,
ia berjalan meski janji tak bersatu.
Waktu tak pernah ragu,
meninggalkan janji yang tak bertemu.

Makna Puisi: Senja Tak Menunggu

Puisi ini ceritain betapa waktu tuh terus jalan, nggak peduli sama janji-janji yang tertinggal dan masih nongkrong di kepala. Senja jadi simbol momen indah yang cepet banget berlalu, kayak janji manis yang sempat diucapin tapi ujung-ujungnya nggak kesampean. Batu, ranting, pasir, sama jam tua dipake buat ngibaratin perasaan kita: nunggu, kecewa, tapi akhirnya nerima aja.

Setiap baitnya bawa vibe kehilangan yang lembut, nggak dramatis, lebih ke refleksi diri. Kita diajak nyadar bahwa waktu emang nggak bisa dipause, dan janji yang keteteran bakal jadi bagian dari cerita hidup. Senja nggak nungguin siapa-siapa, waktu juga gitu. Dia tetep jalan, sementara kita mungkin masih stuck ngarepin sesuatu yang udah lewat.

Ada rasa pahit yang somehow manis di puisi ini, kayak teh hangat yang udah mulai dingin. Kita belajar bahwa nggak semua janji harus kejadian, tapi setiap janji yang nggak kesampaian pasti ninggalin bekas. Bekas itu bisa jadi pelajaran, bisa jadi luka, atau malah jadi bahan bakar buat jadi lebih kuat. Yang jelas, hidup tetep jalan, dan kita harus bisa move on.

Kita sering banget sibuk nungguin janji, sampe lupa bahwa waktu tuh nggak pernah nganggur. Senja dateng dan pergi, nggak peduli kita udah siap atau belum. Hidup juga gitu, terus mengalir, meski masih ada yang belum kelar.

Kalau kamu pernah nunggu janji yang akhirnya nggak jadi, santai aja. Itu bukan berarti dunia berakhir. Mungkin itu tandanya semesta lagi ngasih tau, “Hey, masih ada senja-senja lain yang lebih worth it buat ditunggu.” Jangan sampe kamu berhenti gegara satu janji yang gagal. Karena sebenernya, di balik setiap senja yang pergi, selalu ada cahaya baru yang siap menyambut.

Ayo, jangan mentok di satu tempat. Senja nggak akan nunggu, tapi kamu bisa milih buat nggak ketinggalan.

Penasaran sama puisi senja lain yang bikin hati berdecak? Yuk, cari inspirasi lebih banyak! Siapa tau ada kata-kata yang pas banget sama perasaanmu.
“Baca, rasakan, lalu lanjutkan – senja selalu punya cerita baru.” ✨
Senja dalam Kata